PLAT BESI BAJA COIL
Baja adalah logam paduan, logam besi yang
berfungsi sebagai unsur dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk
unsur karbon. Besi dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center
Cubic (BCC) dan Face Center Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika
ditempa. Dalam susunan bentuk BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus atom,
dan susunan FCC memiliki atom besi disetiap sisi pada enam sisi kubus atom.
Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan elemen pemadu, seperti
karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri khas yang ada pada diri
mereka.
Sedangkan plat baja coil adalah baja yang
berbentuk plat dengan pengemasan di gulung , karena panjang dan berat maka pengemasannya
harus di gulung.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar
antara 0.2% hingga 2.1% dari berat keseluruhan baja tersebut sesuai grade-nya.
Elemen berikut ini selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur,
silikon, dan sebagian kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada
elemen lain yang ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa
jenis baja diantaranya: mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium,
vanadium dan niobium.[1]
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan
unsur paduan lainnya, berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi
karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi
bergeser pada kisi kristal dari atom penyusun besi. Tanpa karbon ini maka
struktur kristal dari besi murni tidak memiliki resistensi antar atom dan akan
saling melewati satu sama lain, atau menjadi sangat lembek. Baja karbon ini
dikenal sebagai baja hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk
peralatan pertanian misalnya sabit dan cangkul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar